ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN PENDERITAAN
MAKALAH
Disajikan Untuk Melengkapi Tugas
Dosen Pembimbing: Faqih Munandar
Disusun Oleh:
Marcell Yohama Fahmi Alhafidz (13519531)
UNIVERSITAS GUNADARMA
PROGRAM S1 PSIKOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran
Allah SWT karena berkat rahmatnya lah saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Budaya Dasar yang bermateri Manusia dan Penderitaan . Saya juga menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya berharap para
pembaca dan bapak faqih akan memberikan saran dan kritik yang akan membantu
saya memperbaiki makalah saya untuk tugas tugas selanjutnya. Dan saya harap makalah ini akan bermanfaat
bagi para pembaca.
Bekasi, 4 Desember
2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penderitaan
2.2 Penyebab
Munculnya Penderitaan
2.2 Hubungan
Manusia Dengan Penderitaan
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan.
Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki
caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun
tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu
terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang
ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam
berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri
hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan
aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut
1.2
Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1)
Pengertian
Penderitaan
2)
Penyebab
Munculnya Penderitaan
3)
Hubungan
Manusia Dan Penderitaan
1.3
Tujuan
Untuk memahami tentang hubungan manusia dengan penderitaan dan
memahami berbagai macam penyebab manusia mengalami penderitaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir
dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus
penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku
kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi
dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan
psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
2.2
Penyebab Munculnya Penderitaan
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut:
1)
Nasib
Buruk penderitaan ini dikarenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi
dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasib buruk dan
takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk
disebabkan oleh manusia itu sendiri. Contohnya Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan optimisme merupakan
suatu usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
2)
Kemiskinan,
banyakorang yang menderita karena miskin, merasa tidak pernah cukup dengan apa
yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena
tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini dikarenkan kurangya rasa
syukur manusia atas apa yang telah diberikan oleh tuhan.
2.3
Hubungan Manusia Dengan Penderitaan
Allah adalah pencipta segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi
jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah
tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin
tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu
membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk
kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani
berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan.
Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun
bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan
yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal
dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan
perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia
tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan
selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala
mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat
tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar
dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman
manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak
Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak
menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada
pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan
berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit
jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan
di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia
tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan
di akhirat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada haikatnya penderitaan dan
manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia
karena penderitaan meru[akan rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti
mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaimana
seseorang menyikapi penderitaan tersebut.
Agar manusia tidak mengalami
penderitaan yang berat untukitu manusia harus bisa mnjaga sikap dan perilaku
baik kepada sesamma manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan. Karena dengan
menjaga sikap dan perilaku antar sesama umat manusia, alam sekar, dan Tuhan,
kita akan hidup dengan nyaman dan tentram. Selain itu kita harus yakin dan
percaya bahwa tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan
umatnya.
Iqbal, Muhammad. 2013. “Manusia Dan
Penderitaan”, ttps://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/55295074f17e61445e8b456d/manusia-dan-penderitaan,
diakses pada tanggal 1 Desember 2019.
Prasetyo, Febby. 2015. “Ilmu Budaya
Dasar Manusia Dan Penderitaan”, https://www.academia.edu/8334037/ILMU_BUDAYA_DASAR_MANUSIA_DAN_PENDERITAAN, diakses pada tanggal 1 Desember 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar