Rabu, 04 Desember 2019

Manusia Dan penderitaan

ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN PENDERITAAN
MAKALAH
Disajikan Untuk Melengkapi Tugas
Dosen Pembimbing: Faqih Munandar


  Disusun Oleh:
  Marcell Yohama Fahmi Alhafidz (13519531)


UNIVERSITAS GUNADARMA
PROGRAM S1 PSIKOLOGI


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran Allah SWT karena berkat rahmatnya lah saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar yang bermateri Manusia dan Penderitaan . Saya juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya berharap para pembaca dan bapak faqih akan memberikan saran dan kritik yang akan membantu saya memperbaiki makalah saya untuk tugas tugas selanjutnya. Dan saya harap makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca. 
  Bekasi, 4 Desember 2019


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penderitaan
2.2 Penyebab Munculnya Penderitaan
2.2 Hubungan Manusia Dengan Penderitaan
  
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita. Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut
1.2  Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1)      Pengertian Penderitaan
2)      Penyebab Munculnya Penderitaan
3)      Hubungan Manusia Dan Penderitaan
1.3  Tujuan
Untuk memahami tentang hubungan manusia dengan penderitaan dan memahami berbagai macam penyebab manusia mengalami penderitaan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

2.2  Penyebab Munculnya Penderitaan
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat  dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut:
1)      Nasib Buruk penderitaan ini dikarenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk disebabkan oleh manusia itu sendiri. Contohnya Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan optimisme merupakan suatu usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
2)      Kemiskinan, banyakorang yang menderita karena miskin, merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini dikarenkan kurangya rasa syukur manusia atas apa yang telah diberikan oleh tuhan.

2.3  Hubungan Manusia Dengan Penderitaan
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 
Pada haikatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan meru[akan rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaimana seseorang menyikapi penderitaan tersebut.
Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untukitu manusia harus bisa mnjaga sikap dan perilaku baik kepada sesamma manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan. Karena dengan menjaga sikap dan perilaku antar sesama umat manusia, alam sekar, dan Tuhan, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.




Iqbal, Muhammad. 2013. “Manusia Dan Penderitaan”, ttps://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/55295074f17e61445e8b456d/manusia-dan-penderitaan, diakses pada tanggal 1 Desember 2019.
Prasetyo, Febby. 2015. “Ilmu Budaya Dasar Manusia Dan Penderitaan”, https://www.academia.edu/8334037/ILMU_BUDAYA_DASAR_MANUSIA_DAN_PENDERITAAN, diakses pada tanggal 1 Desember 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar